Happy b'day, otanjoubi omedetto, selamat ulang tahun

Hari tetap berganti. Dan tahun menjadi tahun. Maka kuatkan diri hadapi yang belum pasti. Karena hari ini engkau kembali mengingat. Tanggal dan bulan ini sangat berarti..

Pagi yang disebut istimewa

Kehangatannya masih saja hinggap disini.
Melihatnya membawa angan yang bahkan terlalu indah.
Ia disana.
Terdiam sambil merekahkan senyumnya.
Senyum yang tak tau untuk siapa.
Tapi saat memandangnya kehangatan itu ada.
Sebuah senyum untuk mengahangatkan semuanya tapi saat kau memandangnya kau akan merasa bahwa senyum itu untukmu.
Terimakasih tuhan kau telah menciptakan senyum indah itu.
Dan aku memanggilnya sebuah pagi yang disebut istimewa.

#AKar

Sepotong hati

Sebenarnya saat hari dimana kamu memutuskan untuk pergi, aku tak tau harus gimana. Yang aku tau yang harus kulakukan adalah membujuk agar hatiku tetap tegar. Tapi percuma. Itu menyakitkan. Semua itu membuat sesak. Karena kamu adalah seseorang dalam hidupku yang ketika pergi. Maka kamu juga membawa sepotong hatiku. Kau pergi. Dan bahkan membawa lebih dari separuh hatiku. Kamu tau, aku melalui hari.hari menyedihkan itu dengan sangat berat. Dan yang lebih mebuat semuanya terasa menyedihkan. Adalah. Pertemuan kita sewaktu kuliah. Aku berusaha untuk tersenyum padamu. Tapi itu sangat sulit dan setiap kali aku memandangmu. Hatiku serasa semakin hancur. Kamu tau kan aku hanyalah orang yang bahkan tak dapat bersuara saat didepanmu. Dan entah mengapa setelah itu justru kamu membuang semua hubungan kita di bbm FB dan instagram. Itu semakin membuatku tak baik.baik saja. Hari hariku. Hanya mengenangmu. Mendengarkan lagu-lagu patah hati. Membaca buku-buku patah hati. Hidupku jalan ditempat. Dan saat itu aku merasa aku tak punya lagi alasan untuk merespon. Karena aku hanya penakut yang takut kamu jadi tambah membenciku itu saja. Dan di 14 November ini aku punya sedikit alasan untuk menyapamu. Meski dalam hatiku masih saja was.was jika kamu sekarang sudah memiliki hati yang baru. Dan aku tak ingin aku menjadi pengganggu hati barumu itu.

Heartache

14 november adalah hal yang istimewa. Aku tau itu. Selamat ulangtahun ya. Tanjoubi omedetto...
Aku tak tau apa tulisanku masih berarti..
Terimakasih untuk semuanya maaf aku tak seperti yang kau harapkan..
Kadang aku berfikir. Jika memang tak ada rasa mengapa rindu sesakit ini. Dan mengapa harus pergi?
Aku tak tau harus bagaimana dalam bersikap. Kadang aku ingin bersikap biasa saja dan tetap menghirup udara yang sama. Tetap berjalan dilangit yang sama. Meski tak lagi dapat saling menyapa. Meski tak lagi saling bercerita. Namun sebenarnya aku masih ingin berbagi banyak hal. Kenapa kamu memilih untuk pergi? Satu.satunya alasan yang ku tau aku tak seperti yang kamu gambarkan.
Aku hanya berharap kita bisa bicarakan ini baik.baik. pelan.pelan saja. Karena aku hanya manusia biasa. Tak semua hal bisa ku mengerti. Apakah masih bisa untuk kita saling membuka pikiran. Dan bicarakan apa maumu. Agar kamu tak pergi dan berlalu begitu saja. Tanpa kau tau. Pergimu membawa seauatu yang tertanam didadaku. Sesuatu yang belum pernah ku paham apa namanya. Namun yang terasa hanya sesak di dada. Saat kutahu kamu memilih pergi menjauhiku. Pergi meninggalkan hal yang baru saja ingin kubesarkan. Sesuatu yang tumbuh di dada dan berniat untuk ku jaga. Padahal aku sudah berniat memastikan hati. Dan seharusnya kamu tidak membiarkannya mati membusuk setelah kau pergi.
Tenangkan pikiranmu. Jujur saja aku tak bermaksud merayumu. Apalagi untuk membuatmu merasa terpaksa untuk memahaminya.
Jika kamu berkenan beri aku kesempatan untuk duduk bersama. Dan jika memungkinkan beri aku kesempatan untuk memenuhi inginmu. Bolehkan aku meminta untukmu jangan cepat.cepat pergi karena aku bukan penjahat yang ingin menyakitimu. Meski aku tau aku bujan manusia terbaik tetapi salahkah bila aku bermaksud menjadi sahabatmu setelah kamu memilih hati yang lain yang seperti kau harapkan dan kau ekspektasikan dan ingin menyeriusimu. Aku tak ingin kita menjadi asing. Dan jika selama ini aku yang salah. Katakanlah agar aku berubah.
Aku harap setelah kamu mau membaca ini kita bisa baik.baik saja. Karena aku percaya. Kamu mengerti maksudku.
Dan aku masih ingat 14 november adalah awal saat kita mulai saling mengenal dulu.
Maka masih bolehkah aku kembali mengenalmu?