Malam makin larut.
Dinginnya mulai menusuk.Pikiran pikiran kalut mulai menggeliat.
Menanyakan hal hal yang hanya dapat di utarakan di dalam.
Disini pekat menghitam bukan hanya dibawa oleh malam.
Namun pikiran yang buntu dan agak keluar dari alur pemikiran yang diharapkan.
Membawa rangkaian kusut yang tak bisa dilihat mana ujung dan pangkalnya.
Terbelit banyak hal yang hanya tau membuat jarak adalah keterasingan dalam kumpulan.
Menghilang dari pandangan dan menuju pada seonggok besar ketidak gunaan yang hanya ada aku dan pemikirannya yang buntu.
Yang kudengat hanya bisik.
Mereka yang merencanakan ini itu.
Dengan angan besar dan keteraturan hanya dengan patokan ideal tanpa melihat proses.
Entah hanya aku atau bisa kusebut kami.
Ketidak tahuanku dan ketakutanku jika kuutarakan justru membawa pada dilema, akankah aku dicap sebagai beban dan penjegal mimpi yang ideal itu.
Maka disini kutuliskan padamu saja kawan.
Sedetik ini kurasa aku ingin berhenti.
Tak lagi memikirkan tentang kusut dan hitam pekatnya pikiran pikiranku ini.
Namun kembali aku tak enak hati.
Jalan yang sudah kutelusuri ini haruskah aku berhenti dan kembali untuk merubah arah jalan lain lagi.