Kota itu yang dulu selalu membuatku merasa dekat.
Kini mulai kuhindari dan perlahan sangat jarang ku kunjungi.Jalanan yang dulu adalah tempat dimana aku menantimu.
Kini lengang dan bahkan terkesan asing.
Sebuah tempat yang pernah begitu kudamba.
Kini hanya sebuah tempat utopia yang hanya dapat kugapai dengan imajinasi.
Tentangmu aku tak tau.
Logika logika ku kini telah sampai pada titik ketidakmungkinan.
Dimana jarak sosial kita semakin membentang.
Dan akhirnya ragu itu datang.
Selama ini apakah aku hanya sekedar mengagumi.
Ataukah aku yang tak tau bahwa telah lama nyatanya kamu tak lagi mengingatku.
Semakin kulihat diriku sendiri.
Semakin jauh angan tentangmu yang masih saja terlampau tinggi untuk kugapai.
Semakin aku bertanya pada diriku sendiri.
Semakin kecil aku jika dibandingkan denganmu.
Kamu adalah hal yang kini terpisah oleh jarak daratan dan lautan.
Yang bagiku hanya antah berantah yang kutau tempatmu, namun sekalipun tak pernah aku membayangkan akan menginjak daratan yang sama.
Layaknya negeri dongeng yang kubaca dibuku bergambar tempo dulu.
Dan ternyata aku salah sama sekali.
Mengartikan tentangmu bahwa suatu saat nanti hanya karena tulisan tulisanku yang terlalu biasa ini. Mungkin akan sekejap kau baca. Lalu akan berakhir bahagia.
Yang nyatanya hingga waktu dimana tulisanku kehilangan inspirasinya.
Kamu masih saja bagian dari kalimat yang datang malam ini. Dan aku masih mengingatmu.