Total Pengunjung

Tuesday, July 17, 2018

Sebentar Saja...

Hanya sebentar saja. Cukup untuk beberapa saat lagi.
Aku janji, ini tak akan lama.
Percayalah, hanya sebentar saja. Cukup beberapa saat lagi.
Bolehkah kita untuk "bersama" sebentar lagi saja.
Bisakah hanya untuk sebentar saja. Dan untuk beberapa saat lagi.
Sungguh aku berjanji. Ini tidak akan lama.
Atukah sesalah itu jika kita bersama lebih lama lagi?
Kita adalah bagian dari aku dan "aku" bagimu.
Saling menguatkan saat jatuh?
Saling bertukar kabar saat kamu sendiri dan butuh "sendiri" yang lain untuk menghapus kesendirian.
"Aku lelah" dengan lemah kamu sampaikan terpisah dalam makna didalamnya.
Dari jauh ingin rasanya menggenggam tanganmu, erat, dan merasa tak ingin untuk melepaskannya lagi.

Akhirnya. Waktu pula lah yang menjawab. Bahwa tangan ini tak diperbolehkan sanggup menggapaimu.

Kamu pernah menangis sedu, dan aku sangat-sangat ingin menghapus air matamu.
Namun. Kamu menolak dengan halus. Karena aku tak pernah menjadi alasan untuk membuatmu tersenyum. Alasan untukmu berbagi tangis bahagia dan tawa sedihmu.
Tapi satu hal yang pasti aku tau. Aku bukanlah alasan tangis sedihmu itu. Kurasa cukup inilah peran "aku" dalam bagian skenario hidupmu. Yang akan pergi perlahan dengan tiupan angin. Kembali membawa sepi ku ke suatu tempat.
Dan setelah kamu selesai dengan tangis sedu itu. Lihatlah langit yang selalu saja terlihat begitu cerah.
.....

No comments:

Post a Comment