Total Pengunjung

Sunday, August 18, 2019

Mimpi fiksi...

Mimpiku semalam tak kunjung luntur dari ingatan.
Tentang kamu yang bahkan hampir aku menyerah dan melupakan.
Dalam kisah nyata yang begitu jauh.
Dalam jalannya takdir milikku yang tak sebagus milikmu.
Namun dalam kisah bunga tidurku, kamu hadir menolak semua kenyataan yang ada.
Beberapa dialog pendek.
Sebuah perjalanan panjang.
Menembus batas waktu yang singkat menjadi hari hari yang panjang.
Ada beberapa bagian yang tak masuk akal.
Namun tetap logis dan dapat berjalan seperti apa adanya.
Tentang tempat tempat yang pernah aku kunjungi dan masih melekat pada ingatan.
Menjadikan setting latar yang terasa nyata.
Yang berbeda adalah hadirmu disana.
Tentang kedekatan dan tentang keberanian.
Kuutarakan semua dengan lantang.
Yang selama ini hanya dapat kupendam dalam dalam.
Tawa riangmu. Peluk hangat denganmu. Malam malam yang dilewati bersama. Kepastian bersamamu yang meski terasa begitu drama. Tentang malu malunya kita saat berdua. Dan tentang bagaimana berbagi malam yang panjang menjadi begitu singkat karena telah bersama.
Adalah selingan yang Tuhan berikan padaku malam ini.
Kedekatan denganmu adalah langkah panjang pada waktu yang terbatas.
Telah aku lalui dan rasa senang yang tak pernah terbayangkan.
Tentang kamu yang mulai aku menyerah.
Ternyata menjadi sedekat itu kembali.
Mimpi memang begitu menggiurkan.
Seakan aku ingin selamanya terlelap dalam dunia itu.
Namun mentari telah datang.
Membawa sinarnya yang menandakan hari baru yang gemilang.
Membangunkanku dari semua minpi yang nampak nyata dan begitu indah.
Dan akhirnya membuatku termenung panjang. Mencoba mencerna semua kenyataan.
Yang menggiringku pada kesimpulan, bahwa fiksi semalam adalah tanda bahwa kisah nyata lebih memilukan dan menyesakkan. Tentang kegagalan dan ketidak beruntungan. Namun setidaknya dalam fiksi aku bahagia semua yang membebaniku dapat terlepas dan berubah menjadi kisah penuh kebahagiaan dan akhir yang mebahagiakan.
Hari ini apakah kabarmu disana dalam kenyataan yang tak lagi aku dapat berbincang?


No comments:

Post a Comment