Total Pengunjung

Thursday, October 31, 2019

Tanpamu

Pernahkah kau melupakan sesuatu.
Tentang aku yang selalu ada.
Tentangmu adalah hal paling dekat dalam anganku.
Meberiku semangat tentang menjalani kehidupan yang keras.
Bertahun lamanya apakah ini waktu yang tepat mengucapkan selamat tinggal dan sampai berjumpa lagi.
Terimakasih hingga kini kamu masih menjadi alasanku tersenyum tiap menuliskan kata tentangmu.
Dan andaikan saja aku dapat lebih dekat.
Mungkin hatiku akan lebih kuat.
Untuk terus menghadapi hari esok.
Karena kamu adalah jalannya takdir yang masih saja kelabu diantara pekat dan cerahnya hari-hariku tanpamu.

Friday, October 25, 2019

Lekat

Ingin rasanya kembali lekat menatap.
Entah itu mentari pagi ataukah senja yang beriringan dengan malam.
Aku duduk termenung melihat dari kejauhan.
Ciptaan Tuhan yang tak pernah terbayang tapi kini lekat dalam ingatan yang tak pernah hilang.
Waktu dan kamu adalah kombinasi yang melambatkan laju takdir.
Tentangmu aku akan terus setuju.
Tentangmu aku telah terus merindu.
Karena kamu, aku jadi tau yang lebih dari kata pilu dan rindu-rindunya yang manis.
.

Sunday, October 20, 2019

Menjelang 11

Aku masih sering menatap ke arah yang sama.
Berharap disana kau ada.
Berharap disana kau masih seperti waktu itu.
Pagi adalah alasanku kuat menahan dingin hanya untuk melihatmu.
Entah mentari yang masih bersembunyi dibalik awan.
Ataukah pagi itu masih terlalu pagi untuknya datang.
Aku sudah disana menanti.
Aku sudah disana berharap.
Sesekali kulihat wajah senyummu.
Mengawali pagi hariku dengan degup kencang seakan hari ini adalah hari terbaik untuk berkisah.
Entah berapa lama aku terdiam.
Melihatmu hanya dari kejauhan.
Ditempat yang sama aku hanya pengamat.
Yang gagal menyapa dengan sebuah kata.
Banyak waktuku yang terbuang.
Hanya karena aku berkali terlambat menyadari.
Betapa penting Tuhan telah menciptamu.
Betapa sempurnanya Dia membawamu disekitarku selama ini.
Namun kini hanya rindu yang tak pernah sampai.
Aku tak lagi dapat melihatmu seperti dulu.
Yang telah menghiasi pagiku menjadi lebih hangat dari mentari.
Yang membuat gelap malamku tak sekelam itu.
Dan kamu adalah alasan mengapa aku kembali lagi menuliskan barisan kata ini sebagai pengingat bahwa tentangmu masih ada dalam ingatanku.