Harapan redup yang hampir padam. Mimpi hari itu yang hampir terlupa. Engkau tersenyum, itu saja sudah buatku bahagia.
Lelah mengkhawatirkan tentang dunia. Langit yang tercermin di mataku berwarna biru. Masih saja berlagak untuk terlihat kuat sendirian. Seakan semuanya kuat kutanggung sendiri. Namun ternyata lebih mudah jika kubuang semua ego itu. Tapi sama sekali tak ada niat untuk itu.
Harapan redup yang hampir padam. Mimpi hari itu yang hampir terlupa.
Sekarang pun aku masih menunggumu di tempat ini. Berharap suara yang lama terpendam akan dapat terungkap. Entah hanya beberapa kalimat saja yang mungkin akan kujadikan sebuah syair. Berharap untuk tak kau lupakan, seperti senyum dan tawamu kala itu. Sudah membuatku merasa bahagia.
No comments:
Post a Comment