Total Pengunjung

Wednesday, April 10, 2024

Frieren (Anytime Anywhere)

 Hey dirimu, dengarlah aku.

Kucoba menyusuri jalan yang pernah kita lalui.

Dalam dukaku

Ingin kutersenyum

Ku akan genggam semua kenangan ini dalam hidupku

Ucapan perpisahan ini tak lebih penting dari semua frasaku

Terasa biasa, namun berharga

Walau rasa sakit tak tertahan, namun kubersyukur atas semua yang samar kini telah nampak

Walau kelak kuharus terlahir kembali

Maka aku akan memilih tempat ini lagi

Dan apabila kuberjumpa dengan dirimu lagi

Takkan kulepas dirimu lagi

Meski ku tiada berjanji

Dan meskipun diriku merasa hampa

Teruslah menangis sampai malampun berlalu

Demi pulangmu, kulantunkan pengantar lelapmu untuk kembali pulang

Tuesday, April 9, 2024

Untuk hari ini

 Rasa itu datang malam ini.

Tentangnya kembali mengingatkanku.

Sedalam apa rasa itu, dulu.

Ia yang tak mungkin dapat lagi kugapai, haruskah aku berharap itu adalah tentangnya?

Bahkan dalam mimpiku ia tetap sama.

Tetap yang palimg dekat denganku. Bahkan kedekatan itu sepertinya membuat mereka berfikir. Bahwa dikenyataannya pun akan sedekat ini.

Namun biar ku ceritakan padamu kawan. Jika dalam kenyataannya setelah semua hilang dalam alam mimpi. Yang tersisa hanyalah perasaan kecewa yang bahkan tak pernah hilang untuk hari ini.

Friday, April 5, 2024

Kali ini

 Setelah kemarin hujan seperti tak pernah reda.

Badai mengamuk disemua tempat.

Hingga tak ada lagi tempat yang kering.

Malam ini malam seakan datang padaku.

Dia tersenyum. Lebih cerah dari kemarin saat ia merasa kalah.

Aku tau. Malam sedang senang kali ini.

Tanpa menunggu, ia bercerita padaku.

Dia yang meski telah hampir meluluh lantahkan harinya. Datang padanya. Dan dia tersenyum. Kata malam penuh bersemangat.

Kukira aku tak lagi bisa bahagia, kata malam menambahi.

Namun malam ini aku melihatnya dari dekat. Dan dia tersenyum padaku.

Senyum yang ternyata masih saja ia harapkan. 

Senyum yang bahkan bisa menghentikan badai.

Senyum yang membawa keindahan pada hari-harinya lagi.

Meski hanya senyum dan tanpa kata. Ternyata malam sudah sebahagia itu. Sebahagianya orang-orang yang lupa tak membawa payung untuk pulang. Namun seketika itu pula hujan berhenti.

"Dia masih sama", kata malam padaku

"Masih menjadi yang kuharapkan".

"Masih saja aku tak berdaya jika tentangnya".

"Meski itu hanya sebuah basa-basi semata. Namun aku bahagia".

Malam bercerita tentang peetemuannya dan aku hanya bisa mendengar. Dan sesekali tersenyum saat malam bercerita tentang pertemuannya kali ini.