Hujan,
Dirindukan saat menghilang.
Namun,
Setelah ia datang memenuhi panggilan rindu itu.
Ia justru mendapat kalimat kekecewaan dari yang pernah merindukannya. Bahkan dihujat mengapa terus datang.
"Mengapa harus hujan?"
"Gara-gara hujan... !"
Dan "lagi hujan."
Tidakkah kalian mengingat saat hujan pergi dan lama tak lagi datang?
Kata-kata manis seakan "rindu" hanya kiasan.
Masihkah itu disebut rindu?
Tak ada yang lebih setia dari tanah sang bumi.
Rindunya tetap dalam diam. Meski rentang waktu yang panjang bahkan hampir tak pernah ada kabar sekalipun. Kepercayaannya akan hujan yang pasti datang tak pernah ia lupakan.
Rindu-rindunya bahkan sudah melewati batas pengetahuan dimana "kata" baru terdengar diatas tanah sang bumi dan menyebutnya hujan.
No comments:
Post a Comment