Total Pengunjung

Thursday, December 20, 2018

Monash University

Kita memang terpisah jauh.
Semoga suara kita dapat saling tersampaikan.
Agar disaat aku kehilangan arah.
Aku masih ingat suara siapa yang aku cari.
Mungkin disana kamu tersenyum melihat kebodohanku.
Karena merasa bahagia dengan mengenal kamu sebagai kamu.
Memang terkadang aku menghapus semua kesedihanku yang datang meburu hanya dengan mengingatmu.
Membayangkan kamu dengan senyum yang hanya cocok untukmu.
Kita menang sudah tak lagi ada kata bertemu.
Dalam ingatan masing-masing hanya tertinggal sosok terakhir yang dilihat.
Yang aku tau, kamu pergi sejauh itu untuk melihat dunia.
Dan aku suka melihat hal-hal yang kamu abadikan.
Terkadang aku hanya dapat membeku memandang kamu dari sebuah layar ponsel.
Karena dirimu yang jauh disana dengan berbagai usaha keras kamu selama ini.
Saat kamu terlihat tersenyum disana. Akupun akan tersenyum. Membayangkan kamu telah bayak bertemu orang baru dengan bahasa yang sedari dulu kamu idamkan.
Tentang bagaimana salju turun yang meutihkan segala pandangan. Tentang merahnya musim gugur dengan meranggasnya daun mapel. Dan tentang musim semi yang menyegarkan pandangan.
Semua itu tentangmu. Yang hanya dapat aku kagumi. Dan sekali lagi. Kekaguman itu terwujud. Saat kamu masihlah menjadi kamu bahkan saat sekarang aku harus kembali mengingat tentangmu.

No comments:

Post a Comment