Mentari pun tenggelam. Diujung lautan yang bahkan hanya dapat kulihat satu sisi tepinya. Kulihat ombak yang tak pernah berhenti. Kurasakan hangatnya pasir lembut berwarna gelap itu. Dan mulai berjalan. Meninggalkan jejak disana. Meski terus kutuliskan tentang itu. Nyatanya tetap saja tak bisa dianggap indah. Kesalahannya bukan pada kata yang kupilih.
Aku masih mengingat bayang tentang mu diujung sana. Tempat matahari terbenam.
Aku masih menunggu...
Hey kamu yang jauh disana
Hey kamu yang menciptakan kejauhan yang nyata
Telah lama aku menunggu
Sesosok "kamu" yang penuh dengan mimpi besar itu
Selama ini aku mengikuti jejakmu dari sini
Dari hari itu hingga hari ini
Berharap lagi kehangatan saat dekat itu
Adalah lagi tempat aku mengerti bahwa "kamu" merupakan keindahan yang membuatku mengerti arti keindahan menjadi "aku".
No comments:
Post a Comment