Yang menjadikan sebuah momen sepesial adalah bukan ketika kita dapat menangkap banyak moment bersama sangat banyak. Tapi saat satu moment diabadikan cukup satu dan paling banyak dua.
Selanjutnya adalah biarkan waktu yang bekerja. Jangan hanya mencaci waktu saat dia datang terlambat atau datang diwaktu yang tidak tepat.Maka sekali itu saja ajak dia menjadi sahabatmu. Saat sebuah momen tertangkap dalam ingatan. Usahakan jangan sampai terlupa.
Simpan baik baik dan biarkan waktu yang merubahnya menjadi sesuatu yang istimewa.
Dan malam ini waktu telah membawaku pada titik dimana kita yang bahkan mungkin belum pernah "dekat" dan terlihat berdua sepertinya telah membawaku pada rasa rindu.
Dalam kalimatku nyatanya bimbang apakah harus menyebut kita atau hanya aku. Karena aku sendiri tak yakin. Aku dan kamu telah menjadi kita. Obrolan kita hanya sebatas saling tukar kalimat yang tertulis. Dan awal obrolan kita yang telah bertahun lalu masihkah kamu mengingatnya. Saat aku hendak memilih kata kita nyatanya aku tak saanggup. Aku takut terlalu memaksakan kehendak. Maka lebih baik kupilih aku saja. Biarlah aku terlihat terlalu mendamba. Jika itu tentangmu aku tak apa.
Aku pernah merasakan dekat denganmu. Dan itu tak bisa aku bilang lama. Justru lebih lama lagi saat kita berdiam diri disudut dunia bawah langit yang sama. Menatap layar ponsel. Dan entah hanya aku ataukah kamu pun begitu, notifikasi pesan darimu adalah kebahagiaan tersendiri.
Dan hari ini. Sampai aku menuliskan kalimat ini untukmu apakah kamu pun masih ingat bagaimana ribuan bahkan jutaan kalimat kita yang tuliskan tiap harinya. Sampai akhir kalimat darimu yang menuliskan "hanya sebatas itu" membuatku bertanya pada diriku sendiri. Apakah ini akhir dimana aku harus berhenti dan sadar diri. Bahwa aku hanya antah berantah untukmu yang makin tinggi bersama mimpi-mimpimu yang kini kamu genggam. R