Aku mungkin tak ingat.
Tapi sepertinya aku tak bisa benar benar lupa.
Aku khawatir ingatanku tentangmu hanya sebatas angan yang terlalu tinggi.
Aku memikirkanmu hanya sebatas pengagum diluar sana yang bahkan entah pernah benar-benar kau lihat atau tidak.
Sulit dipercaya memang jika rasa ini adalah untukmu.
Entah berapa kali kuungkapkan nyatanya masih saja kau acuh bahkan menganggapnya angin lalu.
Tidakkah kau penasaran. Jika berkali kunyatakan bahwa engkau adalah inspirasi bait-baitku yang berkali-kali kutulis.
Perlukah aku bercerita tentang bagaimana bisa bertahan selama ini.
Perlukah kutuliskan lagi kalimat-kalimat yang menyatakan bahwa itu adalah kamu.
Aku masih ingat saat kita pertama kali saling sapa.
Kita kebetulan ditempat yang sama. Entah disadari atau tidak nyatanya kita telah saling kenal lama sebelum aku sadar sapaan darimu sangat berarti waktu itu.
Kamu adalah seseorang yang periang.
Adanya kamu disana membuat suasana selalu lebih cerah.
Tidak. Aku tidak terlalu memuji.
Hanya saja tentangmu dari sudut pandangku adalah kesempurnaan yang telah Tuhan ciptakan.
Dan jika kamu bertanya dimana aku saat itu. Mungkin aku lebih sebagai peran figuran yang ada hanya sebagai pelengkap hari.
Bicara denganmu saat itu adalah sebuah kebahagiaan tersendiri.
"Aku menyukaimu"
Entah berawal dari mana. Yang ku tau saat itu hanya tanpamu aku pilu.
No comments:
Post a Comment