Hidupku dalam pencarian tujuan.
Apa ini tujuanku?
Kenapa hatiku berkata bahwa aku harus terhenti di sini?
Apakah benar sudah kutemukan perasaan baru?
Sungguh, pertanyaan apa yang kutulis ini?
Sudahkah ku temukan harapan lagi?
Entah imajinasiku yang liar ataukah aku yang terlalu naif. Jika kukatakan bahwa rinduku padamu telah diterima.
Lalu entah mengapa ternyata tentangnya datang bagai syair seorang penyair, yang menenangkan pikiran.
Dan sekali lagi kalimat itu datang, "telah kutemukan seseorang yang membuatku bagai pengembara yang menemukan tempat berlindung".
Kau tau kawan, tentangnya mengingatkanku pada datangnya musim yang baru, turunnya hujan setelah kemarau, dan mentari yang membawa kehangatan setelah badai datang menerjang.
Lihat kawan, tak salah bukan jika aku menuliskannya bahwa ia seperti pantai yang membantu orang tuk bersantai. Dan karena itu kukatakan lagi, telah kutemukan dia dalam sebuah momen dikehidupan. Seperti bintang dilangit malam ini yang menyebarkan cahaya. Untuk menerangi malam yang pekat dan terlalu sunyi. Dimana kebanyakan orang sedang memikirkan penderitaannya. Lantas seakan dengan melihatnya mereka sedikit lupa dengan hal-hal yang membuatnya merasa getir dengan harinya.
Mungkin bagi kalian ini terlalu melebih lebihkan bukan?
Biar kutegaskan saja, dia adalah sosok yang mengajariku untuk terus bermimpi dan menentukan tujuan. Semua ingatan tentangnya bagai rintik hujan yang memberi kenikmatan dikala kehausan. Seperti mentari yang datang dengan kehangatan tatkala dinginnya malam membuatmu ingin tetap bersembunyi dari dunia.
Bila ku ingat senyum diwajahnya, membuatku ingin tahu apa yang sebenarnya tersembunyi dihatiku. Tawa renyahnya selalu mengingatkanku akan esok yang masih ada sepotong kebahagiaan. Meski hari ini kita terluka atau bahkan terperosok dalam jurang kesedihan paling dalam.
Memang kadang kala ingatan tentangnya memang membuatku gelisah, antara tetap diam disini atau harus pergi karena terasa seperti aku tak pantas didekatnya.
No comments:
Post a Comment