Kota yang kala itu begitu kudamba,
Kini hanya menyisakan rasa pahit meski hanya mendengar namanya saja.
Kota yang kala itu begitu ku puja,
Kini seakan asing dengan segala hiruk pikuknya yang mulai asing.
Kota yang kala itu begitu ku kejar,
Kini mulai kuhindari karena semua kenangan getir tentang kamu.
Kamu yang dulu membuat kota itu sangat istimewa, kini hanya sebuah kota asing antah berantah yang bahkan tak ada sedikitpun kata yang membuatku menuliskan tentangmu.
Tentang bagaimana kegagalanku yang tidak bisa aku lupakan.
Tatkala hujan dan nama kota itu datang dalam benakku. Aku hanya berharap banjir menghanyutkan semuanya tentang kota dan kamu yang sama-sama tidak mau menerimaku.
Aku hanya pendatang yang tak tau arah dan tujuan. Disana aku hanya duduk termenung melihat pagi dan aromanya yang khas. Tentang kota yang tak mau kusinggahi untuk lebih berlama lama lagi. Tentang kota dan penghuninya yang menolakku untuk menjadikannya bait dalam kisah hidupku. Karena akhirnya waktu memberikan jawaban terpahit dalam kenyataannya.
No comments:
Post a Comment