Total Pengunjung

Thursday, March 21, 2024

Tak baik saja?

 Dan malam ini dia datang,

Seperti biasa dengan wajah kecewa, dan awan mendung yang menggantung di kelopak matanya.
Lantas ia bilang padaku "aku patah lagi, hancur seketika oleh ekpektasi yang kubuat sendiri" katanya sambil menunduk berharap aku mengerti.
Semua tentang sosok yang ia bangun dari sebuah rasa kagum yang bahkan tak pernah saling bicara panjang.
Semua tentang sosok ideal dalam imajinya yang semuanya serba baik baik saja.
Semua tentang sosok yang bahkan entah benar ada ataukah hanya sebatas angan.
Katanya malam ini mereka bertemu dan tak sengaja berbicara cukup lama. Mereka tak berdua namun sedari awal pandangannya mulai mencuri pandang pada sosok yang selama ini ia buat sendiri.
Namum malam ini semuanya runtuh. Berkali dia bilang padaku "aku terlambat, terlambat menyadari bahwa harusnya aku yang dia ceritakan" katanya padaku dengan penuh penyesalan.
Karena aku tak tega melihatnya jatuh lagi kali ini aku hanya dapat berkata "kawan, tidakkah kau ingat bahwa sudah sejak dulu kala, kenyataan itu lebih banyak tak sesuai harapan. Namun jangan lupa, Tuhanmu selalu memberimu apa yang kamu butuhkan, bukan apa yang kamu inginkan" kataku padanya.
Meski nyatanya perihal yang satu ini memang benar, kamu bisa menerima semua kata terbaik orang lain hanya saat kamu baik baik saja. Dan nyatanya aku pun sedang tak baik-baik saja.

No comments:

Post a Comment