Kamu mulai berubah.
Menjadi lebih baik tentunya.
Wajah itu.
Adalah wajah yang dulu pernah aku ingat di pagi dan senja hari.
Senyum itu.
Adalah senyum penuh keceriaan yang bahkan selalu saja mendatangkan kehangatan.
Bukan.
Aku bukan alasan mengapa kamu berubah.
Aku hanya mereka yang sanggup melihatmu dari kejauhan.
Terdiam dan hanya dapat mengucap Maha Suci Allah dengan segala ciptaanNya.
Kamu mulai berubah.
Wajah yang dulu masih tetap ku ingat.
Senyum yang dulu selalu terlihat hangat.
Namun ini berbeda. Wajah itu bersemu merah saat mereka menyebut dia.
Senyum itu bahkan bukan lagi senyum karena kerendahan hati. Tapi sebuah senyum yang dibumbui rasa malu karena mereka memanggil dia.
Aku mulai tau. Biarlah rasa ini tetap dalam diamnya. Meski senyum itu telah berubah. Namun rinduku takkan berubah.
Dan dalam diam biarlah rindu-rindu itu tetap untukmu.
No comments:
Post a Comment