Total Pengunjung

Tuesday, February 26, 2019

Prajurit Jelata

Namamu adalah empat huruf yang terdiri dari dua konsonan berbeda dan dua huruf vokal yang sama.
Dan sosokmu adalah ketidak mungkinan untuk dimiliki.
Entah karena alasan kasta.
Entah karena alasan silsilah.
Tak usah lagi diperpanjang ketidak mungkinan itu.
Karena keserasian dibangun atas ke"sama"an yang telah diatur oleh peraturan yang tak tertulis oleh hukum dunia.
Tanda tandanya jelas. Lihat saja sekeliling dia. Siapa pria yang tak mengakui keindahannya.
Seketika itu kamu pertama melihat akan terus teringat. Dan itulah mengapa hanya kasta kesatria yang mampu meluluhkan hatinya.
Dan... Kami hanya prajurit jelata.
Yang hanya tau mengabdi dengan gelar "suka rela" dan bertuliskan relawan. Masihkah kalian bilang bahwa itu "pantas"?
Mengubur diri pada jurang terdalampun itu tak akan cukup.
Karena begitulah peraturan tak tertulis dunia yang menggariskan semua yang bergelar "putri mahkota" tak akan pernah menjatuhkan hatinya hanya untuk prajurit jelata.
Jika cinta memiliki istilah buta. Tapi apa daya jika masih saja bertepuk sebelah tangan. Saat kami begitu mendamba. Dan hanya dambaan itu sajalah yang bisa kami lakukan tanpa pengharapan lebih.
Karena takdir yang berjulukan relawan memang tak sepatutnya dikenang oleh negerinya sendiri. Kami ada saat ada yang membutuhkan. Dan kami akan dilupakan saat semuanya tak lagi diperlukan.
Tidak seperti namamu yang bahkan sulit untuk dilupakan saat empat huruf tersusun rapi. Maka disitulah ruang penyimpanan dalam hati kosong kami akan kembali terisi dan berlabelkan "masih belum pantas" untuk dimiliki.

No comments:

Post a Comment