Total Pengunjung

Thursday, February 20, 2020

Dalam Pekat



Saat aku bermimpi terlampau jauh.
Tuhan memberiku kenyataan pahit.
Kehilangan dan kegagalan adalah hujanku yang Tuhan berikan untuk membasuh semua kekurangan.
Aku terima. Dan masih saja menerjang badai.
Rintiknya memekakan telinga sampai tak ada lagi suara lain yang didengar.
Aku tersudut dalam gelap.
Menantikan mentari kembali menyapa.
Membawaku kembali pada terik yang menguras peluh.
Membakar kulit.
Dan memompa adrenalin seakan meledak.
Habis nafasku, meski dengan cepat aku menariknya.
Kini itu hanya imajinasi yang entah kapan pernah ada.
Yang tertinggal dariku hanya malam yang pekat oleh gelap.
Suara rintik hujan yang seakan tak ingin berhenti.
Dan anganku yang tak tentu. Hanya memohon pada Satu.
Tuhan. Ijinkan aku melihat potongan keinginan yang membuatmu mendekat dan kembali menghidupkan nuraniku.

No comments:

Post a Comment