"Hey. Apa kabar? Aku sangat merindukanmu.
Disini sering hujan. Bagaimana disana?"Kalian tau. Semua orang punya kisah cinta sendiri yang ditaruh didalam kotak kenangan. Disimpan disudut lemari. Atau terkadang terkunci rapat dalam hati. Namun ada yang menunggu pula untuk menguap di udara. Terbawa awan dan berharap jatuh sebagai hujan tepat ditempatnya.
Teori Probabilitas.
Mereka menyebutnya itu.
Sebuah peristiwa yang paling tidak mungkin sebenarnya bisa terjadi.
Probabilitas suatu peristiwa adalah angka yang menunjukkan betapa mungkinnya sebuah peristiwa acak akan terjadi. Probabilitas dari setiap peristiwa apapun sama dengan rasio peristiwa fokus kita. Namun bisa terjadi atau tidak sumua adalah kehendak Yang Maha Kuasa.
Maka,
Untukmu yang kurindu. Saat aku menulis barisan kalimat ini, senja yang menguning berhias pelangi tepat dihadapanku. Angin semilir senja berhembus lembut. Jadi kusertakan saja kedalam rinduku disini untukmu bersama kata-kataku dalam sajak ini. Semoga angin rindu dariku membuatmu bahagia.
Meski aku paham. Aku memang tak tahu apakah dalam do'amu itu ada namaku. Seperti dalam setiap sujudku aku sengaja kuselipkan namamu. Semoga Tuhan tak cemburu dengan caraku.
Dan jika memang tidak pernah ada. Tak apa. Rinduku tetap untukmu.
Terkadang aku sedih saat membayangkan rinduku tak pernah kau balas. Atau bahkan aku yang merasa kamu terlalu jauh dari jangkauan.
Ada banyak hal yang ingin kuceritakan padamu.
Namun setidaknya kalimat dalan sajak ini memberiku peluang untuk bicara denganmu. Meski masih saja sebatas angan. Karena nyatanya saat didepanmu. Bahkan untuk berkata saja sulit.
Namun,
Entah mengapa. Disini, hanya dengan melihat angan tentangmu. Kata-kata tak ada henti-hentinya mengalir menjadi barisan kalimat. Tuhan memang Maha Asyik.
Terimakasih Tuhan karena Engkau Yang Maha Pencipta, aku bisa menuliskan sajak ini untuk yang kurindu.
saat matahari bersinar dipagi hari, aku memikirkanmu.
Saat bulan berkilau dimalam hari, aku memikirkanmu.
Kamu tau. Bahkan setelah hari berganti. Bulan kembali. Dan tahun terlewati. Perasaan itu masih ada. Dan belum berubah. Masih terasa indah dan berharga dalam hatiku. Kenangan tentangmu seseorang yang pernah kukenal. Meskipun kita terpisah. Dan telah usang karena waktu. Aku masih ingat segalanya. Senyum hangat itu. Tawa renyah itu. Dan hal-hal yang tak dapat kutuliskan. Aku bisa melihatnya dimatamu. Sejak saat itu, hatiku tak perlu alasan apapun lagi. Rasa tentangmu itu nyata. Rindu untukmu itu masih ada. Ingatkah kamu hari itu?. Meski tanpa kata apakah yang kupahami itu sama denganmu?
Maafkan aku. Jika yang kupahami itu salah. Selain merindukanmu aku tak pandai dalam hal apapun.
No comments:
Post a Comment