Total Pengunjung

Saturday, December 31, 2022

Dsember dan Januwari nya

 Hey, ingatkah kamu?

Saat dimana aku bahkan tak tau mau menjadi seperti apa aku nanti.
Entah apa yang membentukku menjadi seperti itu.
Seseorang yang selalu memandang rendah dirinya sendiri.
Dan bahkan ada kalanya aku membenci diriku sendiri.
Aku yang dulu tak berani memandang jauh kedepan. Menganggap hidup hanya dapat kujalani apa adanya.
Semua serba monoton, yang bahkan tak pernah berharap apakah aku pantas untuk engkau pandang.
Saat itu sepertinya bahkan jika aku salah satu langkah saja, aku akan jatuh lebih dalam dalam kegelapan.
Lalu mungkin aku akan berfikir, jikalau aku bahkan tak pantas kutuliskan disini.
Sampai akhirnya aku bertemu denganmu.
Sejujurnya aku hampir saja putus asa,
Tanpa sapaanmu kala itu. Dimana aku bahkan tak paham dengan lingkungan sekitarku. Suaramu memecah kegelapan dalam hati dan pikiranku. Entah mungkin karena kamu kasihan denganku atau mungkin hanya kebiasaanmu yang begitu hangat dan mencerahkan. Senyum darimu membuatku merasa tak sendirian.
Padahal kita ada waktu yang sama, mungkin waktu itu kita berada dijalan kisah yang bebeda.
Aku dengan segala ketidaktahuanku akan esok. Sedangkan kamu dengan segala keinginan dan mimpi-mimpi yang benar-benar kau kejar. Sudah begitu jelas disini perbedaan kita. Namun bodohnya aku. Yang merasa jika momen itu istimewa dan tak dapat kulupa.
Sejujurnya, setiap kali aku melihatmu, aku ingin menyapamu dan berbicara panjang lebar supaya waktu bersamamu itu tak terlewat begitu saja. Namun didekatmu bahkan suaraku tak dapat kubuat. Apakah kamu mengerti ini? Tapi sudahlah, waktu benar-benar membawa kita pada jalan cerita masing-masing. Kini yang aku tau tentangmu adalah semua pencapaianmu saat ini. Dan sebenarnya membuatku kembali masuk pada pikiran ketidakmungkinanku lagi. Ketidakmungkinan walau hanya sebuah harapan. Maka ku akui bahwa sejak saat itu, waktu dimana kamu menyapa adalah sebuah harapan sekaligus tujuan. Meski hanya itu waktu saat aku merasa begitu dekat, dimana aku dan kamu bisa menjadi kita. Kamu yang selalu mengagumkan, kamu yang selalu begitu cerah, kamu yang penuh dengan keceriaan. Sesungguhnya aku ingin menjadi sepertimu. Itulah mengapa aku bahkan menjadi penuh harap dan tetap mengejarmu walau nyatanya kita memang berbeda. Tapi, aku sangat senang adanya kamu dalam perjalananku. Meski kini kenyataan kembali menyeretku, pada jawaban pertanyaanku yang pertama.

Sunday, December 11, 2022

Kaori

 Seperti biasanya,

Saat aku kembali ke persimpangan itu.
Aku serasa tertarik untuk menyatu dalam keramaian,
Kemudian menghilang tanpa menjadi apa-apa.
Aku merasa kehilangan diriku seutuhnya,
Dan tak dapat menemukan kata-kata yang ingin kuucapkan.
Namun, satu hal,
suaramu,
Masih menggema dalam ingatanku.
Semua tentangmu, senyummu, tawamu, dan sapaan hangat darimu,
Membuatku tetap berjalan maju.
Lalu saat aku melihat ke atas, dimana terlihat awan yang berpisah
Hey, kuharap kau tau maksudku?

Friday, December 2, 2022

Times

 Dulu.

Entah apa definisi dulu itu.

Apakah waktu yang lampau. Ataukah kemarin. Atau mungkin baru saja sepersekian detik lalu?

Sudahlah tak usah terlalu kau pikirkan.

Intinya dulu pernah ada yang berkata padaku.

Jika dia terkadang kurangnyaman dengan suasana baru. Tempat baru dan hal-hal yang belum pernah ia lalui sebelumnya.

Setelah ini dan itu. Hari berganti hari. Pengalaman membuatnya lebih tegar. Mempunyai banyak relasi disana sini.

Banyak yang mengenalnya. Banyak yang dekat denganya.

Hari - harinya dipenuhi kesibukan ini dan itu.

Hingga lupa waktu telah berlalu.

Dia adalah sosok yang kuat dan tegar. Selalu bisa melalui berbagai halangan didepannya.

Aku tau itu sejak dulu. Saat dimana dia masih sering berkeluh kesah padaku.

Hingga saat dimana dia sepertinya telah lupa denganku.

Ya begitulah kawan.

Beberapa kisah memang tak berakhir bahagia. Adakalanya kita hanya bisa terus berjalan. Hingga waktu akan membawakan jawabannya.

Sunday, November 27, 2022

Villain

 Hidupku dalam pencarian tujuan.

Apa ini tujuanku?

Kenapa hatiku berkata bahwa aku harus terhenti di sini?

Apakah benar sudah kutemukan perasaan baru?

Sungguh, pertanyaan apa yang kutulis ini?

Sudahkah ku temukan harapan lagi?

Entah imajinasiku yang liar ataukah aku yang terlalu naif. Jika kukatakan bahwa rinduku padamu telah diterima.

Lalu entah mengapa ternyata tentangnya datang bagai syair seorang penyair, yang menenangkan pikiran.

Dan sekali lagi kalimat itu datang, "telah kutemukan seseorang yang membuatku bagai pengembara yang menemukan tempat berlindung".

Kau tau kawan, tentangnya mengingatkanku pada datangnya musim yang baru, turunnya hujan setelah kemarau, dan mentari yang membawa kehangatan setelah badai datang menerjang.

Lihat kawan, tak salah bukan jika aku menuliskannya bahwa ia seperti pantai yang membantu orang tuk bersantai. Dan karena itu kukatakan lagi, telah kutemukan dia dalam sebuah momen dikehidupan. Seperti bintang dilangit malam ini yang menyebarkan cahaya. Untuk menerangi malam yang pekat dan terlalu sunyi. Dimana kebanyakan orang sedang memikirkan penderitaannya. Lantas seakan dengan melihatnya mereka sedikit lupa dengan hal-hal yang membuatnya merasa getir dengan harinya.

Mungkin bagi kalian ini terlalu melebih lebihkan bukan?

Biar kutegaskan saja, dia adalah sosok yang mengajariku untuk terus bermimpi dan menentukan tujuan. Semua ingatan tentangnya bagai rintik hujan yang memberi kenikmatan dikala kehausan. Seperti mentari yang datang dengan kehangatan tatkala dinginnya malam membuatmu ingin tetap bersembunyi dari dunia.

Bila ku ingat senyum diwajahnya, membuatku ingin tahu apa yang sebenarnya tersembunyi dihatiku. Tawa renyahnya selalu mengingatkanku akan esok yang masih ada sepotong kebahagiaan. Meski hari ini kita terluka atau bahkan terperosok dalam jurang kesedihan paling dalam.

Memang kadang kala ingatan tentangnya memang membuatku gelisah, antara tetap diam disini atau harus pergi karena terasa seperti aku tak pantas didekatnya. 



Wednesday, November 2, 2022

Sign

 Mungkin.

Atau hanya mungkin.

Malam ini tentangmu kembali kuingat.

Namun getar didada masih saja datang.

Tentangmu adalah apa yang kulihat.

Hati masih saja ingin. 

Namun akal terus menolak.

Aku bukan apa apa. 

Dan kamu adalah sesuatu yang tak mungkin.

Kita mungkin telah beda.

Tentangmu adalah hal yang tak dapat dilupakan.

Namun aku, hanya antah berantah yang tak pernah diingat.

Tuhan. Mengapa harus sekarang.

Ingatan tentangnya datang disaat paling rentan dihidupku yang masih belum tertata rapi.

Aku merasa tak pantas Tuhan.

Aku takut.

Jika mengingat tentangnya adalah pertanda.

Aku masih terlalu jauh Dari Mu.

Saturday, October 1, 2022

Siapakah kamu?

 Hey lihat.

Ada seseorang yang menahan tangis sekarang ini

Sembari bergumam pada dirinya sendiri.

Singkirkanlah kekuatan yang hanya datang karena kedengkian

Meski terkadang dunia membuatmu untuk tak usah lagi mendengar

Namun sekarang, seorang pahlawan sejati tak butuh kekuatan

Jadilah dirimu sendiri.

Tak apa tanganmu lemah.

Tapi ingatlah semua yang telah kamu pilih untuk kau sayangi

Meski banyak aral melintang dihadapanmu

Ingatlah bahwa Tuhanmu Maha Mengasihi

Berdoalah saat kamu senang atau sedih

Karena Penciptamu akan senantiasa memberimu kekuatan dan akan selalu melindungimu

Meski sesepi apa harimu jangan pernah meninggalkan dirimu sendiri

Karena disana ada bayanganmu yang selalu ada didekatmu dan mungkin akan bertanya siapakah kamu?

Saturday, September 3, 2022

Peringkat...

 Jangan tinggalkan aku sendiri

Entah sejak kapan rasanya beban ini menjadi makin memberatkan

Tapi tak apa sepertinya sebentar lagi aku akan terbiasa untuk memikulnya

Hal hal sulit memang selalu datang.

Tapi setidaknya aku tau nanti pasti akan dapat kuatasi

Karena malam telah menungguku yang tengah kesepian ini

Wahai malamku terimakasih kau telah ada.

Meski kadang aku merasa malam justru membuatku makin kesepian

Namun ada malam yang selalu membuatku selalu mengingatnya

Jadi kumohon jangan lagi menyebutnya seorang yang kesepian.

Aku tau aku memanglah lemah

Akan kuperlihatkan padamu betapa lemahnya aku

Memang terkadang aku hanya berpura-pura menjadi kuat

Karena itu aku. Maka akan kuterima segala lemahku.

Dan sekali lagi. Jika kamu membaca ini maka tak akan kubiarkan engkau seorang diri.

Thursday, September 1, 2022

!@#$%^&*

 Ingin tertawa rasanya.

Menertawai diri sendiri
Yang bahkan tak mampu menghadapi esok hari
Terlalu takut untuk sekedar mimpi bagaimana esok hari
Dan bahkan untuk tetap menjadi aku saja aku tak mengerti
Ini sungguh aku atau hanya pura pura "aku"
Yang aku rasakan hanya detak jantung dan cahaya melewati mata ku ini masih jelas terproses oleh otak yang entah masih normal atau tidak
Aku menulis semua yang muncul dalam kepala
Entah benar benar kudengar oleh telingaku sendiri
Atau hanya ada dalam otakku yang berimajinasi makin liar
Untuk siapa dan untuk apa aku tak mengerti
Yang kutau tulis saja semuanya mungkin esok pagi setelah tidur malam ini
Entah benar benar bisa tidur atau hanya sekedar pura pura tidur aku tak tau
Seperti ketidaktauan untuk apa lagi aku menulis ini

*&^%$#@!

Dan sekali lagi.
Entah itu suka atau hanyalah kagum
Melihatmu disana
Entah hujan atau tidak seperti disini
Aku hanya tau kamu masih saja seperti kamu
Kamu yang masih saja dikagumi
Mungkin oleh banyak orang
Dan aku hanya satu diantara sekian banyak yang ...
Ah sudahlah

%$^#&@*!

Tentangmu adalah hal hal yang tak dapat kujelaskan
Dan malam ini sepertinya aku harus benar benar melupakanmu
Entah karena kamu yang tiba tiba menghilang
Atau aku yang merasa bahwa kamu telah menolakku bertahun lalu

Wednesday, August 3, 2022

Terulang

 Hey boleh aku sedikit bercerita?

Malam ini dingin itu datang lagi

Dia membawa ingatan itu lagi.

Yang bahkan lebih pahit dari kenyataannya hari ini.

Entah mengapa rasanya kisahku selalu terulang.

Dari lingkaran cerita yang dalam perjalanannya sama meski dengan tokoh yang berbeda.

Mereka sama sama memberikanku akhir yang akhirnya aku berfkir tidakkah aku bisa keluar dari siklus ini.

Cerita yang berawal dari aku dan lingkungan disekelilingku.

Datangnya tokoh baru.

Makin lama makin dekat setelah dekat merasa jauh. Dan ada difase entah.

Iya difase entah. Entah akan berjalan lagi ataukah entah akan berhenti dan harus dimulai dari awal lagi.

Aku benar benar tak tau

Ini jalanku atau karena perangaiku sendiri yang membuatku harus berakhir seperti ini lagi.

Apakah semua salahku dan sifatku yang masih saja tak berubah.

Apakah aku dengan semua rasa takutku melihat bayang bayang diriku didepan sana yang tidak seperti yang aku harapkan.

Maaf kawan aku memang seperti ini.

Yang bahkan mudah berubah hanya karena ini dan itu yang sepele.

Lantas haruskah aku seperti ini lagi hanya untuk menjadi aku yang hanya berputar pada jalanku yang tak pernah membawaku pergi dari sini.



Monday, July 4, 2022

Hujan..

 Yang ku nanti dari hujan adalah saat dimana ia harus berhenti

Dimana mungkin bukan hanya menghanyutkan untuk menghilangkan. Namun justru meninggalkannya dan semakin dalam pada kenangan.
Yang diharapkan pergi dan tak ingin untuk kembali
Nyatanya masih menanti diluar sana
Bertahan dari guyuran hujan yang menghanyutkan
Bertahan dari angin yang menerjang
Entah hujan itu sore atau hujan itu petang
Namun tetap saja hujan ada yang menantikan
Ada yang berharap cemas saat ia datang


Wednesday, June 1, 2022

Tahukah?

 Tahukah kamu.

Telah kucoba untuk tak menunda-nunda segalanya hari ini

Namun kenyataannya aku masih saja terlena oleh kemarin

Telah kucoba menyingkirkan perasaan engganku hari ini

Kamu pun selalu datang padaku dengan senyuman

Dan saat itulah aku berharap,

Waktu tak buru-buru beranjak

Dan andai pandanganku saat itu tak merasa lebih baik saat memandangmu

Andai ada sesuatu yang tak berubah dari saat itu

Kamu telah menjadi yang pertama bersinar dalam ingatanku

Tahukah kamu bahwa aku siap untuk menggenggam tanganmu

Iya. Bukanlah yang lain melainkan dirimu.

Yang dapat membawaku dari kegelapan ini.

Dan aku berharap bawalah aku menuju hari esok yang baru bersama sinarmu.

Karena aku masih disini untukmu dan menunggumu kembali mengingatku

Tuesday, May 3, 2022

Dan Taukah engkau

 Taukah kamu.

Aku berusaha sekuat tenaga untuk menyampaikan hal ini untukmu?

Dari dulu tak pernah berubah bukan?

Kalimat yang tak jelas dan tokoh yang masih sama.

Aku selalu menuliskannya berkali kali.

Untuk berharap kamu akan membacanya.

Aku harap saat waktu makin menjauh, kamu akan menyadarinya.

Betapa anehnya kalimatku untukmu ini.

Ada sebuah alasan mengapa hujan selalu meninggalkan genangan.

Karena ingatan tentangmu selalu terkenang dalam memoriku. Dan bahkan lebih menarik dari hari-hari lainnya.

Saat dimana kamu pertama kali menyapaku.

Saat dimana kamu pertama kali tersenyum padaku.

Ingatkah kamu saat itu?


Monday, April 4, 2022

If i wasn't me

 Seandainya aku bukanlah aku

Mungkin aku sudah disana bersamamu
Seandainya aku bukanlah aku
Mungkin aku telah bersamamu dan mendampingimu kemanapun kamu pergi
Seandainya aku bukanlah aku
Mungkin sekarang senyummu sudah untukku
Seandainya aku bukanlah aku
Mungkin entah itu pagi yang dingin atau malamnya yang pekat aku akan selalu mendengar tawamu yang renyah itu
Aku tau aku telah terlalu lama terjebak pada fiksi yang ku buat sendiri
Mengagumimu bahkan lebih dari sekedar kagum
Aku yang tak paham bagaimana caranya menjadi sosok yang kamu inginkan
Aku yang tak paham bahkan hanya untuk sekedar lebih panjang ngobrol denganmu
Jauh darimu ku akui aku mendamba
Namun didekatmu aku tak tau bagaimana harus bersikap
Dan jika ini adalah kalimat terakhir yang datang padaku lalu aku kembali berharap akan kamu baca
Maka sekali lagi saja aku ingin melihatmu secara langsung. Meski mungkin tatapanmu bukan untukku. Meski hangat tawamu bukan untukku. Dan senyum manismu bukan untukku. Aku akan sangat bahagia. Bahkan mungkin lebih bahagia dari aku yang hanya bisa menggambarkanmu dalam imajinasiku yang makin hari makin hilang entah karena aku. Ataukah waktu memberiku tanda bahwa inilah saatnya aku akan benar benar lupa perlahan semua tentangmu.

Wednesday, March 23, 2022

Hanya saja

"Makasih ya sudah bikin aku patah hati."

Sekarang jelas. Yang aku perjuangkan memilih pergi. Yang aku anggap sudah tinggal selangkah lagi justru berubah pikiran.
Entah karena jenuh
Entah pula karena telah sadar
Aku yang bukan apa apa
Aku yang masih tak punya kejelasan
Mungkinkah sekarang waktunya berhenti berjuang saat semuanya kuharap tinggal selangkah lagi
Nyatanya dia sudah menemukan yang lebih
Atau justru aku yang tidak sadar diri
Siapa si aku
Hanya antah berantah
Yang bahkan tak dikenal orang
Tak punya apa apa
Bukan yang selalu bisa punya
Apa lagi jaminan jaminan nanti jika sudah bersama
Aku hanya antah berantah
Yang ada namun lebih sering tak ada
Yang punya namun lebih sering tak pernah punya
Malamku hanya sunyi
Yang tak jauh dari kata penyendiri
Pekatnya menenggelamkan
Dinginnya membawa pilu
Inikah waktu dimana aku harus berhenti
Karena nyatanya aku hanya dipilih karena kamu tak lagi punya pilihan
Namun saat kamu dipilih olehnya
Maka disitulah aku harus kembali menjadi antah berantah.
Dan menunggu untuk mati sendirian

Tuesday, March 1, 2022

Untuk kau baca

 Seandainya jika hujan dan pagi datang mungkin aku akan kembali terlelap.

Berharap mimpi semalam masih datang
Karena aku ingin tau sebuah akhir
Dari kisah yang tak pernah aku bayangkan

Seandainya jika waktu disini dan disana adalah sama
Mungkin aku akan berharap
Engkau akan masih mengingat
Tentang aku yang bahkan kini ada di antah berantah
Terjebak oleh jalanku yang menyesatkan

Seandainya jika tulisanku tak pernah tertulis disini
Sepertinya aku hanya akan tau bahwa kata yang kukumpulkan karenamu akan menjadi entah apa dan akan terlupakan oleh waktu tertutup pekatnya malam dan hilang bersama hujan yang turun sembari paginya akan kusesali mengapa semudah itu aku melupakan kalimat kalimat yang hanya ingin kutuliskan dan untuk kau baca

Saturday, February 5, 2022

Dark Side

 Aku tak tau. Rasanya hanya seperti lubang dihatiku kian lebar.

Gelapnya makin pekat bahkan untuk berfikir tentangmu saja aku tak bisa.
Aku tak tau. Rasanya hanya seperti kehampaan itu makin menjalar.
Kekosongan itu makin menjerumuskan pada kesendirian
Bahkan hanya membayangkan ingatan tentangmu aku tak sanggup.
Aku tak tau. Rasanya dingin itu sudah membuatku mati rasa.
Getir yang dulu dihindari kini datang dan serasa enggan beralih.
Bahkan hanya ingin sekedar mengingat namamu aku merasa tak pantas.
Mungkin malam ini Tuhan sedang mencoba menutup cahayanya. Karena yang kurasakan adalah aku makin jatuh pada sisi gelapku.
Entah memang takdir Tuhan. Ataukah hanya aku yang telah salah memilih jalan.
Diiringi malam yang makin larut dan dinginnya yang kian lekat.
Maka kutuliskan saja supaya esok mentari menyapa dengan kehangatan dan semoga membawaku pada sisi yang tak lagi sepekat ini.


Wednesday, January 5, 2022

Dan Hujan

 Entah mengapa akhir akhir ini aku jadi suka hujan.

Rintiknya terasa menenangkan.
Dan aliranya seakan membasuh semua gundah.
Entah kapan terakhir aku merasa seperti ini.
Hujan tak membuatku surut.
Namun menjadi lebih bersemangat.
Setiap berjalan dibawahnya seakan aku terlindungi.
Airnya yang jatuh seakan menemani.
Langkahku semakin tegap jika hujan datang.
Meski hanya aku yang berdiri dibawah payung dan guyurannya.
Aku merasa ramai.
Ramai dengan bisikan yang begitu menenangkan.
Sepertinya senja kali ini telah terkalahkan oleh sore dan hujannya yang syahdu.
Hujan yang makin deras tak hanya membasahi kaki karena tempiasnya.
Tapi juga membasuh hati yang berdebu karena kalut oleh ini dan itu.
Rasakan saja semuanya terasa lebih ringan.
Bahkan seakan harapan untuk hujan yang turun makin sering lagi.
Agar aku bisa menikmati saat dimana kesendirian tak lagi sesepi itu.