Sudahlah,
Kembalilah dalam kisahmu sendiri.
Lupakan tokoh yang tak pernah kau ingini.
Karena waktu tak akan pernah mau berhenti seperti kisah yang kamu baca ini.
Kamu,
Terimakasih untuk menyempatkan diri membaca tulisan ini. Tulisan yang bahkan jauh dari kata Fiksi yang bermakna.
Ini adalah kisah dalam kisah. Yang tak kan dibiarkan berakhir disini.
Pahami saja tentang keabadian, hati, dan jiwa. Tentang rasa bagaimana berbagi semuanya. Namun jangan pernah terbawa dalam perasaan sedih yang terlalu dalam. Karena kita tak pernah tahu. Bagaimana harus bersikap atas jiwa dan kehangatan yang diberikan sang ilahi. Untuk kami yang hanya bisa menyadari sebuah kisah yang tak bisa terus bersama. Karena beban hidup yang digariskan sang takdir kadang terlalu berat dan sang waktu yang tak menentu terbentang di depan kami.
Tapi kegelisahan itu perlahan menguap. Yang tertinggal adalah kisah tentang kami yang hanya kami jalani apa adanya dengan berusaha menjadi lebih baik.
Kalimat ini memang harus kuakhiri disini, sebagai pengingat bahwa malam akan pergi dan pagi akan kembali menyinari. Hingga waktu berusaha memisahkan kalimat ini lagi. Untuk kembali ditulis oleh aku yang lain.
Sebagai kisah yang lebih baik dari yang pernah disini. Untuk sebelum dan setelah kalimat ini tertulis, segala yang di dunia seperti berubah.
Aku benar-benar ingin membacanya. Kalimat yang kembali dituliskan seperti ini. Itu saja yang terus kupikirkan, sambil menerawang jauh bagai mana sang waktu akan menjawab. Pertanyaan-pertanyaanku yang masih saja tersimpan.
#The End... ?
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete