Total Pengunjung

Friday, December 15, 2023

Barakamon

 Sebenarnya aku ingin jadi apa?

Memisahkan diri dari sekumpulan orang

Berdiri di rak buku sudut toko

Seketika, kumelihat tulisan itu

Sebenarnya aku ingin jadi apa?

Sewaktu kecil, aku tak pernah peduli

Selalu marah ketika semuanya tidak terpenuhi

Kalau aku suka, aku langsung mengatakannya

Kita berubah seiring berjalannya waktu

Layaknya sesuatu yang ingin kita jaga

Karena dari sesuatu yang paling berharga

Membuat kita mengerti betapa berharganya

Semakin kita dewasa, semakin mudah untuk menyerah

Tapi, tetap saja

Ada satu hal yang akan kaudapatkan

Karena itu, aku tetap menjadi diriku

Dan kau tetap menjadi dirimu

Karena kita bukanlah orang yang bisa langsung mengerti sekali saja

Lagi pula, aku bukanlah dirimu

Dan kau bukanlah diriku

Ketika kita menyatukan tangan kita

Maka disitulah cinta terlahir

Begitulah hidup kita

Sebenarnya aku ingin jadi apa?

Kita semua punya sesuatu yang tak tergantikan

Tak ada salah merubah gaya hidupmu

Wednesday, December 13, 2023

 Kata-kata cintaku,

Sudah tersebar jauh nan luas.

Walau aku mencintainya dalam diam


Monday, December 11, 2023

The Book of Almost 12

 Pernahkah kau merasakan, bangun di pagi hari dan seketika itu juga merasa terluka?

Mengingat bahwa orang yang dulu begitu kau cinta, kini tengah pergi bersama seseorang yang cintanya tak lebih besar dari cintamu. Menelan kenyataan bahwa sekarang orang yang begitu kau cintai kini tengah ada di pelukan seseorang yang bahkan kau yakini peluknya tak akan pernah sehangat pelukmu.

Namun dilain sisi, kau dibuat tak berdaya, karena kau sadar kini ia begitu bahagia di tempat barunya.

Pernahkah kau seperti itu?

Merasa setidak berdaya itu?

Aku pernah.

Sunday, December 10, 2023

 Ia memejamkan mata seraya meneguhkan hatinya.

Ia meyakinkan dirinya harus kuat.

Ya, sebagai lelaki ia harus kuat.

Meskipun, ia merasa kini tidak memiliki siapa-siapa lagi. Bagi seorang lelaki cukuplah keteguhan hati menjadi teman dan penenteram jiwa.

Tuesday, December 5, 2023

 Pandanglah langit itu sebagai langit. Jangan pernah kamu ingin memeluknya.

Monday, December 4, 2023

 Matanya berkaca-kaca. Kalau tidak ada kekuatan iman dalam dada ia mungkin telah memilih sirna dari dunia.

Saturday, December 2, 2023

The Book of Almost 10

 Saat dimana kau berpikir bahwa aku sudah melupakanmu, sebenarnya tanpa kau tahu, aku masih.

Saat dimana kau berpikir aku tidak menangisimu; sebenarnya tanpa kau tahu, aku selalu.

Saat dimana kau berpikir aku sudah menemukan bahagia; sebenarnya tanpa kau tahu, diam-diam aku mendoakan namamu.

Saat dimana kau berpikir aku telah pergi; sebenarnya tanpa kau tahu, diam-diam aku tetap menunggu. Diam-diam aku masih tetap menunggu.

Thursday, November 30, 2023

The Book of Almost 8

 Pada akhirnya aku harus mengaku kalah.

Tuhan lebih memilihnya ketimbang memilihku untuk mendampingimu.

Mungkin ia lebih bisa berbesar hati, tidak seperti aku.

Mungkin ia lebih bisa meredam semua tingkah lakumu, tidak seperti yang aku mampu.

Mungkin ia lebih bisa membuatmu berhenti singgah sebentar lalu pergi lagi, tidak seperti ketika kau bersamaku dulu.

Pada akhirnya aku harus tetap mengaku kalah.

Satu-satunya pemenang di permainan ini adalah doaku yang dikabulkan Tuhan. Doa memintamu bahagia. Doa memintamu menjadi sosok pendamping yang jauh lebih baik dari kata sempurna.

Walau pada akhirnya, aku harus tetap mengaku kalah, karena pada kenyataannya, dihadapan Tuhan, aku bukanlah orang yang tepat untuk mendampingimu ketika kau mulai berubah menjadi sosok yang dulu sempat aku impikan.

Wednesday, November 29, 2023

The Book of Almost 6

 Tertawalah yang lepas ketika bersamaku. Berbuatlah semaumu jika di sampingku. Makanlah apapun di hadapanku. Bertingkah konyol lah kapanpun kau mau. Bicarakan apa saja denganku. Jadilah dirimu sendiri di depanku.

Meski hadirku hanya sebagai penghibur untukmu. Meski ragaku hanya sekedar pendamping untuk laramu. Meski ketika bersamaku, pikiranmu memikirkan orang lain selain aku. Selama kau bahagia, aku tak apa. Di depanku kau bisa menjadi dirimu sendiri yang tak kan tunjukkan ke banyak mata. Dan percayalah, aku akan tetap mencintaimu sepenuh hati tanpa sedikitpun ada ragu didalamnya.

Tuesday, November 28, 2023

The Book of Almost 4

 Sesuatu yang kamu punya ketika bersama kekasihmu itu, jauh di dalam lubuk hatiku, aku juga berharap memilikinya.

Setelah kepergianmu, aku pergi ke banyak hati, aku gagal, aku mencoba lagi, aku gagal lagi, aku menunggu lebih lama, dan hingga sekarang aku belum bisa mendapatkannya.

Sebenarnya aku tidak marah, pun juga jengah, tetapi mungkin jika boleh jujur aku sekarang sedikit lelah. Aku berharap memiliki seseorang yang bisa kucintai dengan penuh tanpa harus takut dia pulang ke pemilik hati yang sebenarnya.

Aku ingin memiliki seseorang yang milikiku, takut kehilanganku seperti kamu takut krhilangannya.

Dicintai begitu besar, sama seperti kamu yang selalu kembali kepadanya.

Aku ingin itu.

Monday, November 27, 2023

The Book of Almost

 Siapapun pendampingmu kelak.

Sebagai satu untukmu yang tak pernah dua. Asing yang tak pernah usang. Yang selalu berusaha penuh, yang tak pernah mencintaimu dengan separuh.

Ingatlah aku.

Seseorang yang doanya sering meminta namamu sebagai pendamping sampai akhir.

Saturday, November 4, 2023

Begitu

 Semesta. Memang begitu adanya. Dan memang begitu cara kerjanya. Adakalnya kita menghabiskan keberuntungan kita untuk satu hal yang tak terduga. Lantas ketidak beruntungan yang telah kehilangan beruntungnya itu datang tak dinyana-nyana. Lalu apakah ini akan lebih teringat beruntungnya yang telah lewat atau ketidak beruntungan yang kini hadir dalam jalannya kisah. Maka sekaranglah waktunya untuk kembali mengingat bahwa memang begitulah adanya, dan memang begitu cara kerja semesta.

Monday, October 23, 2023

Harapan

 Harapan redup yang hampir padam. Mimpi hari itu yang hampir terlupa. Engkau tersenyum, itu saja sudah buatku bahagia.

Lelah mengkhawatirkan tentang dunia. Langit yang tercermin di mataku berwarna biru. Masih saja berlagak untuk terlihat kuat sendirian. Seakan semuanya kuat kutanggung sendiri. Namun ternyata lebih mudah jika kubuang semua ego itu. Tapi sama sekali tak ada niat untuk itu. 

Harapan redup yang hampir padam. Mimpi hari itu yang hampir terlupa. 

Sekarang pun aku masih menunggumu di tempat ini. Berharap suara yang lama terpendam akan dapat terungkap. Entah hanya beberapa kalimat saja yang mungkin akan kujadikan sebuah syair. Berharap untuk tak kau lupakan, seperti senyum dan tawamu kala itu. Sudah membuatku merasa bahagia.

Friday, October 20, 2023

Adakah?

 Aku bagaikan pungguk yang merindukan bulan.

Tiada rasa pantas untukku.

Demikianlah pikirku. Namun tiada inginku melepasmu. Sungguhkan semua kisah yang pernah aku dengar dan aku baca itu nyata adanya? Masih bolehkah kini peraaaan bahagia para tokoh itu untuk kuyakini? Kuasakah kuucapkan cinta padamu? Meski hanya angan-angan, tiada dayaku selalu memejamkan mata hingga kita bersua. Pesonamu pun mengutas harap untukku. Berharap kita hidup bahagia bersama. Bolehkan selamanya aku disini? Kuingin bersanding denganmu. Adakah anganmu untuk kita bersanding denganku? 

Saturday, October 7, 2023

Bagaimana?

 Setelah sekian lama, bisikan itu datang melalui pojok diantara kekalutanku, bahwa aku tak perlulah lagi menuliskan tentang mu setiap waktu. Karena hal itu akan semakin menghancurkan hatiku sendiri. Katanya, banyak orang bilang semakin kau mendamba seseorang, maka semakin asinglah ia. Maka sudah saatnya aku bersikap realistis, melupakan mu. 

Namun dalam harapku merasa hal itu keliru. Kataku, selama kita masih siap untuk patah hati dalam diamnya, maka akan kulewati pahit getirnya mendamba tentangmu. Jika perlu biarlah aku melihat bahagianya terlebih dahulu sebelum aku.

Katakan padaku, kawanku, bagaimana aku bisa melupakan seseorang yang membuatku rindu sehingga aku menyukai sekaligus membenci malam. Tentangnya yang membuat kakiku selalu ingin melangkah maju, membuat mataku tak dapat lepas memandangnya, membuat perasaanku terbelah menjadi berupa-rupa harapan untuknya. Rindu tentangnya bagai dijaga hujan dan disayangi bulan. Maka aku ada disini, dititik ini, masih saja kutuliskan puisi untuknya agar suatu saat nanti aku dapat melihat senyumnya dan mendengar sapaan hangat darinya.

Friday, September 8, 2023

Lagi ?

 Pernahkan kalian merasa hidup ini aneh.

Kadang kita tidak bisa mengendalikan ingatan kita.

Kita lupa apa yang terjadi setelah kita dilahirkan kedunia.

Kita lupa bagaimana kita melewati masa ulang tahun pertama kita.

Atau rasa pertama pada lidah setelah kita dapat mengunyah.

Tapi kita akan ingat betul saat bagaimana perasaanmu ketika dipanggil oleh suara termanis didunia ini.

Lihat parasnya yang meneduhkan itu.

Pernahkah kalian melihatnya?

Tawanya menghangatkan hatiku.

Dan sejak saat itu aku berharap. Kita bisa lebih dekat lagi.


Sunday, August 6, 2023

Pembaca

 Hey, apakah masih kau suka lagu itu?

Lagu yang mungkin biasa saja bagi mereka.

Namun terasa begitu dekat saat aku mendengarnya.

Maaf kan aku yang masih saja menulis tentangmu.

Aku dan bahkan mungkin mereka yang mengharapkanmu.

Aku ingin mengingatmu sebagai kamu yang pernah begitu terasa dekat.

Mengingatmu sebagai tawa lepas yang menyatukan.

Mengingatmu sebagai senyuman terindah yang bahkan tak bisa kulupakan.

Beberapa bulan ini, aku merasa putus harapan untuk kembali mengenalmu.

Lalu aku mencoba memulai perjalanan dengan rute yang lainnya untuk tak lagi ingat tentangmu.

Namun dalam perjalan itu, justru kutemukan diriku sendiri.

Yang bahkan tak bisa apa-apa tanpa benar-benar lupa semua tentangmu.

Ingatkah dulu kita pernah mengobrol dengan begitu dekat.

Namun entah mengapa aku justru menyesal.

Karena aku yang lagi-lagi teringat, aku yang tak seperti kamu dan mereka yang disekelilingmu.

Tahukan kamu, kamulah yang mengajariku untuk terus mempunyai mimpi-mimpi besar itu.

Semua yang kuperhatikan tentangmu mengajariku bahwa impian harus dikejar. Karena nanti tak pernah ada yang tau.

Kita harus menjalani kisah hidup sesuai keinginan kita.

Namun tentangmu mengajariku tentang kisah dua orang yang tak pernah sama.

Kamu adalah hal - hal yang yang selalu kudambakan.

Dan aku hanyalah pembaca yang berharap kisahku sepertimu.

Tuesday, July 11, 2023

Lalu

 Masih kuingat dengan jelas "waktu itu"

Lebih dari bertahun tahun lalu.
Aku yang hanya tau hari ini tanpa pernah mengenal esok.
Nyatanya sampai ribuan hari setelahnya masih saja mengingatmu
Tentang bagaimana pertama kali kamu menyapa.
Tentang pertama kali kamu tersenyum padaku.
Dan entah mengapa tak pernah bosan -bosannya aku menuliskan "waktu" bersamamu.
Kala itu ku akui saja, bahkan hanya untuk sekedar menyapamu aku merasa tak pantas.
Namun sekarang, aku membenci diriku sendiri yang sepengecut itu.
Karena aku menyesal, mengapa dulu aku tak berani menyapamu.
Padahal aku ingin lebih dekat denganmu.
Lantas malam ini datang membawa kembali dirimu entah dalam imajinasi atau dalam mimpiku malam ini.
Kembali harapan tentangmu membawaku pada do'aku pada -Nya, nyatanya aku masih berharap adanya aku dalam sudut hati milikmu.

Thursday, June 8, 2023

Merindu

 Kapankah kau akan datang.

Rinduku ada meski tanpa engkau yang merindukanku.

Aku tak pernah tau.

Mungkin aku akan merasakan rindu ini seumur hidupku. Atau

Aku akan menanti lagi tahun demi tahun. Dan entah berapa lama aku telah lupa untuk menghitungnya.

Seperti nyala api yang menerangi pekatnya kegelapan.

Itu adalah bagian dari rinduku yang tak lagi mengenal waktu.

Hey,

Aku bahkan tak dapat membuang apapun tentangmu.

Semuanya masih tersimpan rapi disini.

Tahukah kamu, aku masih saja tak tau bagaimana cara untuk sekedar menyapamu.

Menyampaikan beragam cerita ini kepadamu.

Akankah aku bersamamu?


Sanggupkah aku untuk bersamamu selamanya?

Ketahuilah, sekali lagi. Rinduku ada bahkan mungkin tanpa engkau merindukanku. 

Jika memang ini jalan-Nya yang harus kujalani selamanya.

Maka akan kujalani dengan sangat ikhlas.

Karena dengan mengetahui kamu telah bahagia saat ini.

Biarlah aku membelai lembut luka hatiku. Bahwa kamu adalah yang membuatku berdamai dengan perihnya kenyataanku.

Lantas jika malam telah terlalu gelap untukmu 

Aku akan selalu menjadi cahaya rembulan untukmu.

Dan jika awan mendung membawakanmu bayangan yang membuatmu gundah.

Entah kau ketahui atau tidak, percayalah.

Aku tetap bersamamu selamanya.

Sampai akhir masa ku. Atau masa milikmu. Atau bahkan akhir masa kita.

Ingatlah ini sekali lagi.

Aku akan bersamamu. Karena Kamu adalah impianku, hidupku, dan segalanya bagiku.

Maka sekali lagi kubisikkan pada awan yang berdiam di langit. "Tolong sampaikan kidung rinduku padanya".

Mungkin dengan begitu. Kosongnya rasa ini akan memudar.

Menjadi cerah secerah mentari pagi yang muncul dari bawah lautan.

Seperti tanah gersang yang tetiba hujannya turun.

Bahagianya tak tertuliskan.

Biarlah aku melawan dunia dengan berbincang dengan awan. Tertawa melihat birunya langit.

Demi rasa rindu untukmu yang tak dapat kubendung lagi.

Lantas, apakah ini adalah akhir dari kalimat tentangmu?

Tidak. Ini adalah awal.

Seperti kemarau dan hujannya.

Ajaklah aku mengalir dalam sungai-sungai itu.

Agar aku sampai pada lautan. Yang luas, dan leluasa untuk 

Merindukanmu.

Sunday, May 7, 2023

Malam dan fiksi

 Seperti malam yang tenang,

Seperti malam berbintang yang indah
Dan kerlip cahayanya yang mengisyaratkan dari kejauhan
Bayang tentangmu telah datang lagi kehidupku yang pilu
Sinar matanya berbinar
Dan bisikan manis berbalut senyum milikmu
Memang bukanlah lagi menjadi rahasia
Karena semua orang mengakui itu
Tahukah kamu, aku menemukan kenyamananku dalam dirimu
Akankah suatu saat nanti kita bisa memulai perjalan panjang itu
Mungkin nanti ada kalanya kita hanya bisa saling menghibur. Entah karena hari atau waktu yang membawa kita pada titik sedih dan membuat mata ini sembab
Tapi percayalah, waktu yang menyedihkan itu akan berlalu
Seperti fiksiku tentangmu ini harus berhenti dan kembali pada kenyataan yang masih saja tak seperti yang ada dalam imajinasiku.

Sunday, April 2, 2023

Rapuh

 Tak kusangka ternyata selama ini aku hanya menenun mimpi yang rapuh.

Bahkan kini hatiku pun ikut runtuh.

Seperti istana pasir di pantai yang pernah kita buat. Luluh lantah seketika hanya karena satu ombak yang datang menerjang.

Tak kusangka ternyata kenyataan sepahit dan serapuh ini.

Seperti mendung yang menyelimuti dari pagi hingga petang menjelang.

Dingin dan tak kenal kehangatan.

Sunyi kala malam datang. Udaranya semakin menusuk tulang.

Itu membuatku membeku.

Mematung dan semua tampak tak ingin apapun lagi.

Kesendirian itu memaksaku untuk kembali mengubur diri dalam-dalam.

Lebih dalam bahkan oleh mimpi-mimpiku yang rapuh dan terkubur ditumpukan perasaan yang bahkan tak lagi memiliki rasa.

Thursday, March 9, 2023

How to

 Bagaimana caranya berkata padamu,

Tentangmu adalah hal-hal dimana aku merasa bermakna .

Bahkan setiap hanya melihat sedikit bayang tentangmu,

Aku tak tau apakah aku berhak untuk mengingatmu.

Dan saat aku benar benar dapat berjumpa denganmu,

Kata dalam lidahku hilang, namun hatiku tak putus berdoa kepada-Nya.

Semoga hari ini dan waktu denganmu tak pernah berakhir.

Semoga matahari lebih lambat untuk berjalan.

Tuhan, aku hanya ingin bersamanya.

Hanya bersamanya.

Aku akan selalu ada untuknya.

Setiap saat, setiap hari, karena aku merasa. Dengannya aku bermakna.

Tapi ternyata aku sadar. Sudahkah aku membuka mata untuk hari- hari yang indah itu. Sudahkah waktuku untuk kembali merasakan pahit tentang kisah yang tak pernah seindah mimpiku tentangmu.


Sunday, February 12, 2023

Bertemu, pergi dan bertemu lagi

 Aku bertemu denganmu, dan sekarang kuucapkan selamat tinggal

Lalu aku harus kembali menyapa dunia tanpamu

Kala itu, sepertinya kita tak mengenal maksud dari ucapan selamat tinggal

Nyatanya sesakit ini, dan bagian dari ku terus berusaha mencarimu dikepingan ingatan kala itu.

Jika aku masih bisa menggapaimu, sangat banyak hal yang ingin ku ungkapkan denganmu.

Akan kucurahkan semua perasaanku untukmu, berharap senyummu tak akan pernah pudar dari sisiku.

Namun sekali lagi, kenyataan telah datang.

Meski sekarang aku nyatakan rasa milikku padamu. Akankah waktu kembali terulang dalam perjalanan ini?

Ingatkan temu kita waktu itu?

Bahkan tahun berganti aku masih tak dapat melupakanmu, seakan kepingan hati ini membawakanku harapan untuk tidak ingin kehilangan ingatan tentangmu. Karena itu adalah hal yang masih membuatku bahagia.

Saturday, February 11, 2023

Lyle

 Dengar ada malam dengan musik yang tak berakhir

Kita menari sampai pagi menjelang

Kita menyanyikan harmoni yang indah bersama sunyi

Meski mungkin lirik ini adalah milik orang lain


Selamat datang, kataku pada kenyataan

Kalian telah tau akhirnya bukan?

Adalah lebih baik untuk menerima kenyataan

Lebih baik biarkan apa adanya


Kita nyatanya telah terjebak dalam keindahan

Yang membuat kita begitu bersemangat dengan hidup ini

Kita pikir perasaan ini untuk selamanya, dan takdir berpihak pada kita?

Percayalah, semua indah selagi masih ada

Tapi tidak untuk selamanya.

Namun kita tetap membiarkan diri kita terhanyut

Aku membiarkan diriku hanyut pada utopia yang kubangun sendiri

Dan kamu terhanyut pada rencana-rencana besar suatu saat nanti

Maka setelah tak ada lagi, semoga cukup aku yang tenggelam dalam kegelapan ini.

Biar aku menganggap kelamnya perjalananku indah, meski tak sempurna

Kita pada dasarnya hidup dan belajar, bagaimana merasa nyaman dalam kesederhanaan

Namun tembok yang kini kau bangun memaksaku untuk kembali seakan hidup normal apa adanya

Lantas kini aku pun memilih kembali pada kenyataan, pura-pura telah usai. Karena beginilah semua harus berakhir

Kamu di tempatmu yang seharusnya

Dan aku kembali tenggelam dalam khayalan tentang kita

Wednesday, February 1, 2023

Sebelum Waktu

 Aku membeku setiap kali aku melihatnya.

Bahkan untuk sekedar menyapanya saja lidahku kelu.

Bahkan untuk membalas senyumnya saja wajahku kaku.

Tentangnya masih saja hal-hal yang membuat waktuku terhenti sejenak.

Tapi aku sadar.

Tentangnya adalah hal-hal yang hanya bisa ku kagumi.

Tentangnya adalah hal-hal yang hanya bisa kudamba.

Dan tentangnya adalah hal-hal yang kini hanya dapat ku sesali.

Aku menyesal tak mengenalmu sedari dulu.

Lalu kini aku tau. Tak ada aku, waktu dimana sebelum kamu mengenalku.

Sunday, January 1, 2023

Dhaif

 Haaaaaa ahhh.

Hanya dengan melihat senyummu pagi ini saja.

Aku merasa bahwa hari ini akan menjadi baik.

Dan sekali lagi aku mengingat.

Ternyata Tuhan masih memberiku rasa cinta dihati yang lebih banyak mendung ini.

Hariku yang monoton mendadak penuh warna.

Sepanjang perjalananku menjadikan teringat dengan senyummu.

Apakah mungkin aku harus mencatat jam dan detik ini, supaya esok aku kembali dapat melihat senyummu esok hari.

Tuhan. Pantaskah aku.

Yang hanya untuk menyapanya saja aku tak mampu.

Pertemuanku dengannya selama ini hanya sekedar saling bertukar senyum. Tanpa sedikitpun kata yang saling terucap.

Tapi diakhir kalimat ini aku hanya bisa berharap.

Semoga kemungkinan itu menjadikanku tak lupa akan Engkau. Bahwa aku selaku hamba hanya bisa berusaha dan berharap. Namun ketetapanMu adalah hal-hal yang memang kau gariskan yang terbaik untuk hambamu yang dhaif ini.